Komposer Jeff Rona Membangun Studio Dolby ATMOS yang Compact bersama Mackie

 

Komposer sekaligus musisi Jeff Rona yang sudah malang melintang di industri musik, berhasil mewujudkan mimpinya untuk punya studio rekaman Dolby Atmos sendiri berkat speaker Mackie.

Sebelumnya, Rona pernah bekerja sama dengan Hans Zimmer dalam pembuatan soundtrack film-film besar seperti Mission Impossible dan The Lion King. Pengalamannya yang luas membuatnya menjadi salah satu komposer ternama di dunia. Sejak itu, Rona telah melakukan music scoring ratusan episode televisi, puluhan film, dan puluhan judul video game besar termasuk God of War III dan Devil May Cry 5.

“Beberapa tahun lalu, atas saran label rekaman kami, kami terkoneksi dengan Dolby Atmos. Setelah melakukan riset dan perencanaan yang matang, kami memutuskan untuk membangun studio Atmos sendiri. Kami memilih sebuah bangunan kecil di belakang studio kami di Topanga Canyon karena ukurannya yang pas dan lokasinya yang tenang,” kata Rona, berbicara dari studionya di Topanga Canyon, California, Amerika Serikat.

Bagi Rona, Standar Dolby Atmos bukan sekadar “tren terbaru” bagi sebuah label rekaman. Ini adalah sebuah Langkah jangka Panjang yang penting dalam mewujudkan visi artistik untuk menciptakan pengalaman mendengarkan yang lebih mendalam.

“Lebih dari setengah abad lalu, musik mengalami transformasi besar dari mono ke stereo. Sejak saat itu, para kreator musik terus mencari cara untuk menciptakan koneksi emosional yang lebih dalam dengan pendengar. Mereka ingin musik tidak hanya menjadi sekadar suara, tetapi juga sebuah pengalaman yang dapat menyentuh hati dan jiwa.”

“Dolby Atmos menyederhanakan proses mixing sekaligus meningkatkan kualitas suara. Dengan menciptakan ruang tiga dimensi virtual, ATMOS memungkinkan para mixer untuk menempatkan setiap elemen suara dengan bebas. Hasilnya, pendengar akan mendapatkan pengalaman mendengarkan yang lebih realistis dan imersif, seolah-olah suara bergerak di sekitar mereka.

“Dengan Dolby Atmos, sejujurnya proses mixing menjadi jauh lebih mudah dan intuitif,” ujar Brandon Seliga, teknisi audio Rona. “Kami memiliki kebebasan penuh untuk mengatur setiap instrumen atau efek suara secara mandiri seolah-olah mereka adalah objek fisik dalam ruang tiga dimensi. Ini sangat berbeda dengan metode tradisional di mana kita harus mengkhawatirkan bagaimana suara-suara tersebut saling berinteraksi dalam sebuah bus. Dengan Atmos, kemungkinan penempatan suara menjadi tak terbatas.”

Dalam membangun studio Atmos mereka, Rona dan Seliga dihadapkan pada beberapa kendala. Salah satu tantangan terbesar adalah mencari rangkaian speaker yang sesuai dengan ukuran ruangan yang terbatas, namun tetap mampu menghasilkan kualitas suara yang akurat. Selain itu, biaya yang dibutuhkan untuk membangun sistem Atmos juga cukup tinggi, terutama karena standar ini mengharuskan penggunaan speaker berkualitas tinggi di semua posisi, termasuk di bagian samping dan belakang.

“Rona menjelaskan bahwa membangun studio Atmos berbeda dengan membangun sistem surround sound biasa. ‘Orang-orang sering menggunakan speaker yang lebih murah untuk surround sound karena suara di bagian belakang tidak terlalu menonjol. Tapi dengan Atmos, setiap speaker sama pentingnya,’ kata Rona. “Atmos membutuhkan konsistensi di seluruh ruangan agar bisa menghasilkan pengalaman mendengarkan yang optimal” ujar Rona.

Speaker Mackie akhirnya menjadi pilihan yang sempurna. Rona sudah memikirkannya sejak awal, setelah bertahun-tahun untuk menggunakan Mackie dan mendapatkan hasil yang luar biasa.

Rona menjelaskan alasan di balik pilihannya, “Kami sudah sangat familiar dengan speaker Mackie”. Saya telah menggunakannya dalam berbagai proyek di ruangan yang berbeda dan selalu puas dengan kualitas suaranya. Mackie telah menjadi referensi yang sangat kami percaya dalam menghasilkan speaker berkualitas tinggi.

Meskipun telah memilih Mackie sebagai pilihan utama, Rona dan Seliga tetap melakukan riset mendalam. Mereka membandingkan berbagai merek speaker di berbagai ruangan untuk memastikan bahwa pilihan mereka adalah yang terbaik. Pada akhirnya, mereka tetap memilih Mackie karena kemampuan Transparansinya. Mereka juga menambahkan  sebuah kualitas speaker sangat penting dalam sebuah monitor mixing profesional.

“Kami ingin membuat keputusan yang sangat baik tentang pembicara kami. Kami berkeliling ruangan yang berbeda mendengarkan suara speaker yang berbeda. Mackie selalu menonjol. Menurutku, Speaker dari Mackie sangat flat dan transparan banget,” ujar Rona soal keputusan yang tak mereka anggap enteng. “Suaranya luar biasa. Semua orang yang datang ke studio terpesona.”

 

Studio ATMOS milik Jeff Rona dengan Mackie HR624 MK2 dan MRS10 di
Topang Canyon, California, Amerika Serikat

Studio Dolby Atmos terbaru mereka dilengkapi dengan total 11 speaker Mackie HR624mk2. Empat speaker di antaranya dipasang di atas kepala untuk secara aktif menciptakan efek suara yang imersif, sementara tujuh lainnya ditempatkan setinggi telinga untuk menghadirkan suara yang lebih fokus. Untuk melengkapi sistem, mereka juga menambahkan dua subwoofer MRS10 untuk menyajikan low end.

 

Pemprosesan ruang virtual 3 dimensi ATMOS milik Jeff Rona yang di bantu oleh Brandon Seliga asisten audio
pribadi Jeff Ronadi Studio ATMOSnya, Topanga Canyon, California, Amerikat Serikat.

 

“HR624 mk2 sangat compact namun memiliki build quality sekuat kendaraan anti peluru, serta dispersi suara yang merata. Kami sangat puas dengan performanya,” ungkap Rona. “Konfigurasi speaker yang membentuk cincin di sekitar posisi mendengarkan menciptakan sweet spot yang luas, sementara speaker overhead menyempurnakan pengalaman mendengarkan dengan menghadirkan efek surround yang lebih menyeluruh. Meskipun Dolby Atmos dapat direalisasikan dengan jumlah speaker yang lebih sedikit, konfigurasi ruangan ini dianggap optimal untuk menghasilkan pengalaman mendengarkan yang imersif dan akurat.

“Ruangan ini memberikan pengalaman suara ATMOS yang paling lengkap. Ini menunjukkan bahwa kita bisa menciptakan kualitas suara yang luar biasa, bahkan dengan ruangan yang sederhana dan anggaran yang terbatas. Hasilnya benar-benar mengesankan!” ujar Rona.

Untuk memastikan kualitas studio baru mereka, Rona mengundang beberapa rekan profesional dari studio-studio ternama seperti Netflix dan HBO. Setelah mendengarkan hasil akhir di studio Atmos yang baru, mereka begitu terkesan hingga tidak ada kata-kata yang mampu menggambarkan kehebatannya. Hasil yang mereka dengar menunjukkan bahwa studio Atmos milik Rona telah memenuhi semua standar teknis yang diperlukan .

“Tujuan kami mengundang para profesional ini adalah untuk mendapatkan feedback yang jujur dan terbuka. Kami ingin mengetahui kekurangan apa yang masih ada pada ruangan ini sehingga bisa kami perbaiki. Namun, ternyata mereka bilang ruangan kami sudah sangat baik sehingga mereka tidak menemukan banyak hal yang perlu diubah”. Ujar Rona bercanda, “Perjalanan dan persiapan yang kami lakukan ternyata sia-sia karena ruangan ini sudah sangat bagus” lanjutnya sambil tertawa.

“Tetapi betapa menyenangkanya mengetahui bahwa Anda dapat membangun ruang ATMOS yang fenomenal dengan anggaran terbatas dan dengan batasan yang relatif ketat,” tutupnya.