Pada tanggal 26 April lalu, team Kairos terbang ke Bali untuk memberikan technical support acara Sunday Mostly Jazz yang diprakarsa oleh musisi jazz senior Indra Lesmana di Griya Santrian Beach Club, Sanur. Bukan tanpa alasan, team yang terdiri dari Richard Frank Taihutu (product specialist) dan Nanang Yuswanto (team marketing) ini membantu proses loading & setup sound reinforcement. Untuk acara yang digelar setiap 2 minggu ini, Indra Lesmana mempercayakan system audio ke beberapa produk Kairos, diantaranya; Mackie, Audio-Technica, Radial Engineering dan ampli Peavey.
Secara konsep, pemilihan venue ini sangat tepat! Dengan hamparan pantai yang bersih dan laut lepas, para pengunjung disuguhi pemandangan alam yang mempesona, terutama saat senja. Akan tetapi yang menjadi PR besar dan complicated adalah segi teknis (sound system). Tidak mudah menaklukkan venue yang terletak tepat di bibir pantai Sanur. Dimana pekerjaan kita berpacu dengan waktu dan kondisi alam. Angin pantai yang kencang dan dan hujan adalah kendala utama. Akan tetapi hal tersebut sudah kita prediksi sebelumnya, sehingga kita bisa menentukan system yang akan kita bawa ke Bali.
Line up produk Mackie dipercaya menjadi garda depan untuk mengakomodir venue outdoor yang berangin dan luas tersebut. Komposisi musik yang dimainkan oleh Indra Lesmana bersama band-nya sangat groovy dan syarat detail-detail yang dinamis. Untuk itu, perlu speaker yang mampu mereproduksi suara dengan jernih dan tegas agar audiens mampu mencerna dengan baik pesan dari setiap notasi yang dimainkan. Sepasang SRM650 + Subwoofer HD1801 dan Mackie SP260 sebagai Loudspeaker Management System dipercaya sebagai main PA untuk meng-cover area seluas 450 meter persegi.
Tim produksi memulai loading pukul 12:00. Untuk menyesuaikan waktu setup dan soundcheck yang singkat, team telah mempersiapkan untuk mixing setiap instrument yang dimainkan oleh Indra Lesmana bersama band. Belum genap 30 menit bekerja, team produksi dihadapkan faktor alam : hujan. Mau tidak mau tim menghentikan pekerjaan dan menunggu hujan reda. Karena venue benar-benar di pantai tanpa penutup apapun. Justru disinilah kemampuan DL32R benar-benar teruji. Pendeknya waktu setting tidak menjadi hal yang krusial lagi. DL32R diciptakan untuk memberikan kemudahan dengan dibekali fitur-fitur canggih.
Sekedar catatan kecil, selesai sesi soundcheck, Indra lesmana dan para pemain pendukung kami perdengarkan hasil live recording saat mereka melakukan soundcheck. Mereka tidak percaya pada musik yang sedang diputar saat itu adalah musik yang direkam saat mereka saat soundcheck.
Fitur multi-track recording inilah yang dapat di fungsikan sebagai virtual sound check, artinya para musisi pun dapat mempersiapkan hal-hal lain selain soundcheck karena dapat digantikan dengan multi-track recording. Sangat efisien dan mempercepat proses sound check bagi engineers!
Dengan DL32R, sangat mudah untuk memastikan audio bisa diterima dengan baik di setia sudut dimana audiens berada. Hal tersebut juga mempermudah untuk memberikan monitor mix yang memudahkan player mengontrol permainan mereka yang diteruskan oleh Thump 15 dan DLM8 sebagai speaker monitor.
Untuk backline system, Indra Lesmana menggunakan ampli keyboard Peavey KB5. Bagitu pula dengan pemain gitar dan bass, masing-masing menggunakan Peavey Classic 50/410 dan Cabinet Headliner 410 + Bass Head Tour 700.
Pada divisi gitar, ATM650 ditodongkan ke salah satu speaker ampli Peavey Classic 50/410. Sound yang clear dan warm sangat sesuai dengan keinginan gitaris maupun Indra Lesmana.
Sedangkan untuk drum, mic Audio-Technica lainnya dipasang di beberapa bagian. ATM250 bertugas menangkap sound-sound rendah dari kick bass dan floor. Bahkan Richard berani ‘ber-eksperimen’ dengan menodongkan ATM250 ke moncong saxophone yang dimainkan oleh salah satu pemain pendukiung. Sedangkan ATM350 dipasangkan di kedua tom.
Selain untuk miking, Audio-Techncia juga dipercaya untuk divisi vokal. Dalam komposisi yang dibawakan, Indra lebih banyak memainkan instrumennya daripada menyanyi. Kebetulan malam itu guest star-nya adalah Eva Celia yang tidak lain dan tidak bukan adalah anak kandung Indra Lesmana.
Secara keseluruhan, system yang dibangun sesuai dengan yang diharapkan. Pertunjukan berjalan dengan sangat ‘khidmat’. Seperti pada pertunjukan Indra Lesmana pada umumnya, setiap komposisi yang dibawakan selalu mengundang decak kagum audiens. Tak terkecuali malam itu. Dari segi penonton, sound yang direproduksi mampu diterima dengan baik bahkan sampai dengan 4 kali panjang area. Dari area pantai menuju area hotel yang berjarak sekitar 80 meter, suara masih jelas terdengar. Meskipun pada jarak maksimal tersebut bukan jarak ideal untuk menikmati musik secara utuh.
Sampai jumpa di Sunday Mostly Jazz edisi berikutnya….